Para ahli yang mempunyai inovasi tinggi di DJI terus merancang drone untuk menembus batas-batas dari pemotretan di udara dan tentunya bakal menguras isi dompet para pemirsa yang menginginkan hal tersebut. Edisi terbaru dari Inspire 1 yakni adanya penambahan fitur sistem kamera terbaru Micro Four Thirds. Berikut hasil pengujian dari DJI Insipre 1 Pro
Kamera pada drone ini benar-benar luar biasa, dengan berat drone sekitar 2.5 Kg dan lebar 76 cm menjadikan drone ini seperti peralatan professional dan bukan drone untuk mainan anak-anak. Di bawah drone itu sendiri terdapat sensor Zenmuse Micro Four Thirds brand dari DJI dengan lensa 15mm f/1.7 yang mampu menangkap dengan jelas video 4K dan citra resolusi HD. Drone ini dibaderol dengan harga $ 4500 atau sekitar Rp. 64 juta, harga yang wajar karena drone ini ditanamkan sistem keceradasan buatan tingkat rendah.
DJI Inspire 1 dirilis tahun lalu dengan dilengkapi 20 mm fixed-lens 12MP dan fokus kamera 2.8 yang dapat menangkap 4K video dengan Sony EMOR 1/2.3-inch sensor. Operasi standart dari unit ini tidak berubah dengan sistem kamera baru dari Zenmuse; fitur termasuk kemampuan untuk melakukan perjalanan dengan kecepatan 50 mph, dapat terbang sampai ketinggian 4500 meter, serta dapat terbang dengan suhu mencapai 0 derajat Celcius.
Sejauh ini desainnya cukup sangar seperti sebuah mesin yang canggih. Body frame berwarna putih polos dengan desain aerodinamis sehingga menimbulkan kesan seperti jet yang siap untuk bertempur. Lengan yang terbuat dari serat karbon yang ringan namun kuat dengan didukung empat rotor sebagai penggerak baling-baling (propeller), seluruh desainya dibuat dengan sangat baik walaupun seperti mainan.
Pada saat pertama kali orang melihat drone ini mungkin mengira saat drone merekam akan terhalang oleh 4 kaki dari drone ini, namun tidak demikian karena saat sudah take off tinggal tekan tombol pada controler maka kaki dari drone tersebut akan naik keatas. Sangat menarik untuk dilihat seperti pada video ini
Sebelum melakukan take off pastikan beberapa item sebelum penerbangan telah di periksa, pastikan controller telah terisi penuh. Kontroler dari Inspire mirip seperti Phantom tetapi ada sedikit penambahan pewarnaan abu-abu. Setelah siap semua kita dapat meletakkan Smartphone atau tablet yang digunakan sebagai layar dari rekaman drone saat terbang, selain itu kita juga dapat melihat statistik penerbangan lainnya.
Pada saat pengujian terdapat sedikit kesalahan pada aplikasi DJI, tampaknya dikarenakan karena software dari DJI ada masalah dengan perangakat yang menggunakan iOS9, saat diujikan menggunakan iPad mini 3 dan iPhone 6s semuanya gagal, akan tetapi saat diujikan dengan menggunakan Samsung Galaxy yang mempunyai OS Android dapat bekerja dengan baik.
Pada Inspire 1 sendiri terdapat dua jenis "Baterai Penerbangan Cerdas" yang berbeda yakni 4500mAh yang dapat terbang selama 18 menit sedangkan 5700 mAh yang memungkinkan terbang selama 22 menit. Empat lampu indikator di bagian atas setiap baterai berfungsi bagi pilot untuk memeriksa tingkat daya dari baterai drone.
Sekarang mari beralih pada kamera drone ini. Baru-baru ini telah dirillis Zenmuse X5 yang dapat dipertukarkan dengan Micro Four Thirds dengan sensor 16MP yang dapat menangkap video dengan kualitas Ultra-HD dengan lensa 15 mm dengan f/1.7 yang merupakan lensa pertama dari DJI. Lensa ini dapat diganti dengan yang lain asal kompatibel (cocok) seperti pada Micro Four Thirds Sistem, termasuk lensa dari Panasonic, Lumix 15mm, Olympus, M. Zuiko Digital 12 mm, dan tentu saja DJI MFT 15mm. DJI mengatakan meskipun lensanya dapat dirubah akan tetapi perlu diperhatikan apakah cocok dengan gimbal yang mencakup berat dan ukuran lensa. MFT juga didukung autofocus saat di udara, namun fungsi zoom masih belum diketahui, yang perlu diingat adalah harus tetap menjaga berat dan keseimbagan dari drone agar tetap ideal saat terbang.
Sistem penstabil dari Zenmuse menggunakan magnesium alloy yang bermutu tinggi yang dikembangkan oleh para ilmuan dan para proffesional dari DJI. Saat terbang di udara dengan cuaca berangin, gimbal 3-axis mampu menjaga kamera tetap berada di pusatnya tanpa ada sedikit gerakan.
Sebelum melakukan penerbangan dan pengujian perlu diperhatikan presisi saat pengambilan gambar. Jika kita menggunakan satu kontroler maka kita harus mensetting secara manual aperture, shutter speed, dan fokus dari kamera serta sensivitas ISO sensor.
Namun apabila kita memilih menggunakan dua kontroler maka orang pertama dapat mengendalikan drone dan orang kedua berkonsentrasi mengoperasikan sistem pada kamera, adapun tambahan unit untuk mengontrol agar fokus kamera tetap presisi dan dapat dikendalikan oleh orang ketiga. Kebanyakan para proffesional membeli Inspire 1 memilih menggunakan dual controler, tapi apabila hanya untuk sebagai hadiah ulang tahun atau sekedar hobi cukup menggunakan pengontrol tunggal yang dapat bekerja dengan baik. Kita dapat memilih mengontrol menggunakan joystik atau touchscreen pada layar smartphone.
Saat kita menerbangkan drone ini ke langit, Inspire 1 lebih stabil pada keadaan cuaca berangin dibandingkan Phantom 3. DJI mencatat akurasi horizontal 2,5 m dengan menggunakan mode GPS. Berbicara tentang GPS, teknologi ini tidak begitu diperlukan untuk menjaga drone tetap stabil, karena sistem vision positioning yang baru dari DJI menyediakan menu pelacakan stabil saat digunakan dalam ruangan. Perlu diingat drone ini harus diterbangkan di ruangan yang lebar seperti gudang kosong, jadi jangan menggunakan drone ini pada ruangan yang sempit. Dari pengujian hasil rekaman video maupun gambar yang dihasilkan benar-benar bagus. Lensa DJI mempunyai harga sampai $600.
Secara keseluruhan,Drone DJI Inspire 1 pro bisa dikatakan sebuah alat professional, kita dapat mengatakan seperti itu dari jenis model yang dirancang sedemikian rupa dan dibanderol dengan harga Rp. 60 jutaan beserta Zenmuse menjadikan drone ini bukan sekedar mainan. Hanya para proffesional yang rela mengeluarkan uang demi drone ini, akan tetapi apabila untuk sekedar hobi seri Phantom cukup baik bagi anda.
source : petapixel.com